Chatbot kecerdasan buatan baru telah menggemparkan internet. Manusia mengajukan pertanyaan, dan chatbot mengirimkan kembali jawaban yang sangat hidup, cerewet, terkadang lucu dan terkadang meresahkan dan bermasalah.
Teknologi ini didukung oleh model bahasa yang besar, sebuah sistem Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) yang dilatih untuk memprediksi kata berikutnya dalam sebuah kalimat dan menyimpan teks dalam jumlah besar dari internet sehingga menemukan pola kalimatnya. ChatGPT adalah produk tersebut yang kemudian disempurnakan menggunakan umpan balik dari manusia dengan mengadakan percakapan sehingga si robot dapat melakukannya dengan wajar.
OpenAI, sebuah organisasi yang meluncurkan ChatGPT, memperingatkan bahwa ChatGPT tidak sempurna dan terkadang akan memberikan jawaban yang menyinggung atau menyesatkan. ChatGPT adalah sebuah proyek yang berupaya untuk membuatnya "berbicara" dengan AI yang terasa halus dan alami, hampir seperti percakapan antar manusia.Pengguna dapat mengajukan pertanyaan AI dalam fitur seperti pesan instan, kemudian chatbot akan menyelidiki pengetahuan yang dikumpulkan untuk model tersebut. ChatGPT akan menjawab pertanyaan dengan kalimat lengkap, mencoba meniru ritme percakapan.
ChatGPT tidak memiliki kepribadian, namun dapat menggabungkan pengetahuan yang dikumpulkan dari banyak sumber, ditambah dengan pelatihan dari manusia. Sebagaimana teknologi AI yang pada dasarnya dapat bekerja dikarenakan data model yang dimilikinya cukup besar, sehingga hampir dapat mengisi "otak robot" dengan pengetahuan dari manusia. Tujuannya agar chatbot dapat merespon pengguna atau lawan bicaranya.
Teknologi AI akan berkembang dengan sangat pesat dan diyakini generasi komputer berikutnya akan berbasis AI sebagaimana yang sedang booming saat ini.