Senin, 20 Maret 2023

Bagaimana Mengajari Koding Untuk Anak-Anak : 5 Tahapan Langkah Per Langkah


Saat ini, sangat sering kita mendengar istilah Koding. Setiap game, situs web, dan video Youtube yang ditonton anak-anak dimungkinkan karena adanya Koding. Koding atau pengkodean sekarang menjadi salah satu keterampilan yang paling dicari oleh pemberi kerja, bahkan staf nonteknis dan mereka yang tidak terlibat langsung dalam perusahaan teknologi. Karena itu, orang tua dan guru di mana saja mendorong anak-anak untuk belajar Koding lebih awal dari sebelumnya. Ilmu Komputer semakin dipandang sebagai mata pelajaran penting di sekolah, di samping Bahasa Inggris, Matematika, dan Sejarah. 

Untungnya, karena Koding sekarang menjadi hal yang lebih umum, sehingga menjadi lebih mudah diakses. Tidak pernah ada waktu yang lebih baik untuk belajar pemrograman daripada sekarang. Di artikel ini, kita akan mengurai cara mengajarkan pemrograman kepada anak-anak.

1. Apa itu Koding?

Menjawab pertanyaan ini adalah langkah pertama dalam mempelajari pengkodean. Koding atau pengkodean adalah proses memberikan instruksi kepada komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sesederhana itu. Namun juga rumit. Pengkodean terlihat membingungkan karena komputer tidak dapat memahami ambiguitas dan nuansa bahasa manusia. Mereka berpikir dalam istilah pilihan biner, sehingga bahasa yang digunakan pembuat kode harus tepat dan mudah dipahami oleh komputer jika ingin suatu program dapat berjalan dengan lancar. Komputer dapat melakukan banyak prestasi luar biasa, tetapi tanpa kode dan pembuat program untuk menulis kode, mereka akan diam di meja dan mengumpulkan debu.

2. Kembangkan Minat pada Koding

Anak-anak menyukai banyak hal dan minat ke berbagai hal. Kita dapat menghubungkan minat ini dengan pengkodean sehigga akan muncul semangat untuk belajar pengkodean. Misalnya sang anak menyukai game, mereka akan tertarik saat mengetahui bahwa game dibuat dengan pengkodean. Mereka dapat mencoba membuat game mereka sendiri, membuat AR/VR atau bahkan mencoba membuat AI. Penting untuk diingat bahwa masing-masing anak mempunyai gaya belajar yang berbeda, dan setiap anak lebih menyukai dan belajar paling baik dengan onteks tertentu. Memahami gaya belajar masing-masing anak ditambah dengan komunikasi mendalam tentang apa yang memotivasi mereka akan membuka jalan terbaik mereka menuju kesuksesan.

3. Perlahan Namun Pasti untuk Memenangkan Pertandingan!

Dalam proses belajar Koding, anak-anak akan menemukan masalah yang muncul karena penempatan Koding yang kurang tepat, dan itu merupakan hal yang biasa yang muncul pada saat pembuatan kode. Bagi anak-anak, hal ini merupakan tantangan tersendiri dan tidak semua anak menikmati tantangan seperti ini. Oleh karena itu perlu dibangun rasa percaya diri bahwa masalah yang muncul dapat dipecahkan, yang membutuhkan kesabaran untuk memperbaiki masalah yang ada. Disinilah peran lingkungan belajar yang terstruktur, dengan guru yang dapat mengarahkan untuk mencari cara sebagai bagian dari Problem Solving. 

4. Mulai Dari Awal 

Kenalkan Koding pada anak-anak mulai dari awal, mulai dari yang mudah dan menyenangkan. Ada banyak pilihan tool yang bisa digunakan, seperti Scratch atau Code.org. Tool awal yang digunakan sebaiknya berbasis visual dengan blok kode yang memungkinkan anak-anak mengembangkan aplikasi dan animasi mereka sendiri dengan blok kode yang berwarna-warni dan mudah dipahami seperti mereka memainkan LEGO.

5. Temukan Guru Yang Hebat !

Koding adalah sebuah tantangan, itulah sebabnya menemukan pakar yang antusias sangat penting untuk mendukung anak-anak dan membantu mereka melewati kurva pembelajaran awal. Guru yang antusias dan yang benar-benar terlibat pada pembelajaran akan membimbing anak-anak mengenal istilah pengkodean dasar seperti variabel, loop, dan fungsi, sambil membantu mereka membuat game atau aplikasi online pertama mereka menggunakan kode.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate